foto: Astra UD Trucks |
Faktor Manusia Sebagai Penyebab Utama
Kecelakaan yang terjadi di jalan raya, termasuk yang disebabkan oleh truk, secara signifikan dipengaruhi oleh faktor manusia. Salah satu alasan utama adalah mengantuk, dimana pengemudi truk dalam kondisi lelah atau mengantuk dapat melakukan kesalahan fatal seperti menerobos lampu merah. Contoh nyata adalah kecelakaan di kawasan Slipi-Petamburan, Jakarta Barat, yang disebabkan oleh sopir truk yang mengantuk dan melanggar jam operasi angkutan.
foto: Astra UD Trucks |
Kurangnya Pengetahuan Sistem Rem
Pengemudi truk sering kali tidak memahami sepenuhnya sistem rem yang digunakan, seperti rem hidrolik penuh, rem hidrolik udara, dan rem udara penuh. Hasil investigasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menunjukkan bahwa 90% penyebab kecelakaan dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang sistem rem dan instrumen dasbor.
foto: Pinterest |
Masalah Fatigue (Kelelahan)
Mengemudi sebagai profesi yang berisiko tinggi mengalami fatige karena memerlukan konsentrasi tinggi selama periode waktu yang panjang. Faktor-fatror yang memicu timbulnya fatige pada pengemudi antara lain umur, status gizi, kuantitas tidur, kualitas tidur, beban kerja, durasi mengemudi, waktu istirahat, serta gangguan kesehatan fisik dan mental. Kurangnya regulasi yang lengkap mengatur kerja dan tempat istirahat pengemudi membuat risiko kelelahan semakin tinggi.
foto: Pinterest |
Kendaraan Yang Tidak Layak Jalan
Meskipun persyaratan teknis kendaraan bermotor diatur dalam peraturan-peraturan nasional, namun implementasinya sering kali gagal mencapai standar yang ditentukan. Investigator Senior KNKT, Achmad Wildan, mengungkapkan bahwa mayoritas kecelakaan disebabkan oleh kendaraan yang tidak layak jalan, bukan karena tidak terpenuhinya persyaratan laik jalan. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan surveilans dan kontrol terhadap kendaraan sebelum dilepas ke jalan.
foto: Pinterest |
Infrastruktur Jalanan Yang Belum Optimal
Infrastruktur jalan di Indonesia masih jauh dari optimal. Sekitar 70% jalan-jalan di negara ini tidak memenuhi standar keamanan, termasuk elemen-elemen geometrik seperti penampang pelintang, alignmen vertical, dan alignmen horizontal. Hal ini membuat pengemudi sulit untuk mengontrol kendaraan dengan aman, terutama pada jalan-jalan yang kompleks.
foto: Pinterest |
Dengan demikian, kecelakaan yang disebabkan oleh truk di Indonesia dapat diasumsikan sebagai hasil interaksi antara faktor manusia, kendaraan yang tidak layak jalan, dan infrastruktur jalan yang belum optimal. Upaya preventif yang efektif harus difokuskan pada pendidikan dan pelatihan pengemudi, perbaikan regulasi terkait kerja dan istirahat pengemudi, serta peningkatan standar infrastruktur jalan.
Penulis: Davin (115220183)
Artikel yang sangat bermanfaat!
BalasHapus