Saat itu Malam Api Unggun, perayaan kembang api di Inggris, Jann yang waktu itu masih berusia 8 tahun mulai bermain game GT 1 yang ia dapatkan dari rumah tetangganya. Jann memilih Mitsubishi 3000GT sebagai mobil pertamanya di game tersebut dan memulai balapan di sirkuit Autumn Ring. Jann pun terus memainkan GT 1 sepanjang hari, ia terus bermain dan terus mendatangi rumah tetangganya untuk bermain game tersebut, ia terus menekuni mekanik game dan memahami bagaimana game tersebut beroperasi sekaligus mengasah keterampilannya, hingga suatu ketika Playstation dan game GT 1 milik tetangganya pun diberikan ke Jann.
Itulah kisah singkat awal mula perkenalan Jann Mardenborough ke dunia balap. Di Film Gran Turismo diceritakan kisah Jann dari bermain game di kamarnya hingga memenangkan GT Academy 2011 yang diikuti oleh pemain-pemain terbaik di game tersebut untuk melahirkan seorang profesional.
Gran Turismo sendiri merupakan sebuah waralaba game yang debut pada tahun 1998, game ini populer karena mobil-mobil yang secara teliti dan sangat detail ditransisi ke game tersebut. Gran Turismo kemudian diadaptasi menjadi sebuah film yang menceritakan kisah dari Jann Mardenborough. Setelah Jann memainkan game ini dalam waktu yang lama, ia mengganti controller PlayStationnya menjadi setir kayu buatannya sendiri dan pedal yang dibelinya untuk menghasilkan pengalaman bermain game yang lebih realistis, beberapa bulan setelah ini Jann pun mengikuti program GT Academy.
Kompetisi ini tentu menjadi sebuah anugerah sekaligus kesempatan emas bagi Jann, yang pada saat itu ada di masa sulit setelah kehilangan pekerjaannya dan juga kuliahnya terputus karena ia ingin mengejar impiannya menjadi pembalap.
Awalnya, Jann ragu akan sukses di kompetisi ini karena ia merasa dirinya hanya sekedar remaja pemain game biasa yang hanya kecanduan bermain game, tidak pernah ikut kompetisi, dan bahkan tidak punya pengalaman berkendara mobil biasa, waduh.
Pemikiran Jann pun berubah drastis setelah ia lolos kualifikasi ke racing camp, dimana para pemain terbaik terpilih berlatih di mobil sungguhan dan merasakan bagaimana balapan di lintasan betulan pertama kalinya. Saat ia menyelesaikan beberapa putaran lap pertamanya, ia berkata "Saya tidak ingin menjalani hidup tanpa mengalami hal itu lagi", Jann pun semakin memanjakan impian di kepalanya.
Singkat cerita, Jann pun lolos dari racing camp. Dalam film Gran Turismo, diceritakan peristiwa penting bagi Jann, kecelakaan Jann di Jerman terjadi dua tahun setelah finis di podium, Setelah melaju terlalu cepat di tikungan Flugplatz yang terkenal, Jann kehilangan kendali atas mobilnya , terus-menerus terbalik hingga mendarat di area yang dipenuhi penonton. Seorang penonton tewas setelah kecelakaan itu, dan hal itu membuat Jann tidak ingin balapan lagi.
kecelakaan mobil Nissan GT-R Nismo kelas GT3 milik Jann di bagian Flugplatz diNürburgring. foto: pinterest |
Namun berkat pelatih dan timnya yang berhasil membuat situasi fisik dan mental membaik kembali bagi Jann, ia pun terus melanjutkan karir potensialnya. Setelah kemenangannya di GT Academy, Jann mendapat penghargaan dengan mengendarai mobil Nissan di ajang balap Dubai 24 Jam pada tahun 2012, dan berhasil finis di urutan ketiga di kelasnya. Setelah itu, ia berkompetisi di British GT Championship secara full time, mencetak kemenangan dan menantang gelar juara. Selama karirnya, ia telah finis di podium di kelasnya di Le Mans 24 Jam, memenangkan balapan dan memperebutkan gelar di GT3 dan mobil formula junior, serta berkompetisi di level tertinggi di Super GT Jepang, Kejuaraan Super Formula Jepang, dan Kejuaraan Ketahanan Dunia FIA.
Penulis: Davin (115220183)
Wah ternyata dari bermain game saja bisa membuat bisa menjadi pembalap sungguhan, menarik!!
BalasHapus